entah mengapa saya tiba-tiba ingin menonton film ketika cinta bertasbih, dan akhirnya saya meluangkan waktu juga untuk melakukannya, subhanallah film ini memang bagus sekali, selesai nonton KCB saya langsung melanjutkan dengan KCB 2.
isi blog kali ini kurang lebih adalah membandingkan keadaan mesir seperti yang ada di film KCB dengan keadaan korea seperti yang ada dalam kehidupan saya saat ini
ok mari kita simak
kota kairo
di korea mungkin bandingannya adalah kota seoul
sungai nil
di korea saya hanya tahu sungai han (hangang atau han river)
to'miyyah ataua makanan iseng-iseng di jalanan mesir
di korea ya kira2 adalah odeng
PPMI Mesir (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Mesir) http://ppmimesir.org
di korea tidak lain tidak bukan adalah Perpika (Persatuan pelajar indonesia korea) http://perpika.net/
di film kcb sempat disebut toko buku daarut tauziah sebenernya saya kurang tahu ini toko buku beneran atau boongan, tapi kalo di korea sih yg saya tau ada toko buku kyobo (http://www.kyobobook.co.kr) ya kira2 semacam gramedianya korea lah
tapi karena bahasa korea saya masih seadanya dan baca hangul masih belum lancar (masih terbata-bata) jadinya saya jarang deh mengunjungi toko buku.
oh iya baca quran juga saya masih belum begitu lihai sepertinya musti lebih sering meluangkan waktu untuk baca quran, jangan sampai saya jadi lancar baca hangul duluan daripada baca quran.
eh iya, di mesir ada piramid, di korea saya belum menemukan tandingannya tuh.
1 hal yang saya rasa paling berkesan adalah saat ibunya azam tidak setuju si azam menikahi gadis karena satu waktu gadis tersebut menginap di rumah sang ibu dan setelah sholat subuh gadis tersebut tidur kembali.
demikian isi blog ini, untuk yang berkenan baca saya ucapkan terima kasih
keduax
ReplyDeleteketigazz
ReplyDelete