room mate saya pernah bilang:
"I don't believe in wudhu"
ternyata setelah saya konfirmasi yang dia maksud adalah
"I don't believe in voodoo"
whhwhww, cukup dulu pembukaannya.
ok, 1 pertanyaan, mana yang lebih baik:
1. sholat tanpa wudhu
2. wudhu tanpa sholat
sholat tanpa wudhu tentu saja tidak sah (diluar kasus tayamum ya). dan wudhu tanpa sholat sepertinya tidak masalah.
tapi kenapa kita harus terpaku pada pulihan-pilihan itu?? jawaban yang paling bijak menurut saya adalah kita wudhu lalu kita sholat.
ayah saya berpesan agar selama saya di korea selalu menjaga wudhu, yup perkara simpel tapi tantangannya sangat berat, karena waktu di indonesia yang suhunya selalu hangat sepanjang tahun saja saya sangat sulit menjaga wudhu, apalagi di korea yang suhunya naik turun.
ini saya kutip dari [0]
Tsauban berkata, Rasulullah Saw bersabda : Perbaikilah wudhumu, bergegaslah kalian berwudhu,dan ketahuilah(sadarlah) dan pilihlah yang baik, dan hendaknya kamu semua mengetahui sesungguhnya amalan-amalanmu yang paling baik adalah shalat, dan tiada akan bisa menjaga wudhu kecuali orang beriman (Hadits shahih lighoirih)
Abi Hurairah berkata sesungguhnya Nabi Muhammad Saw bersabda (berkata) kepada Bilal ketika shalat fajar (subuh) "Wahai bilal ceritakanlah kepadaku amalan yang sudah kamu kerjakan dan paling kamu harapkan di dalam Islam karena sesungguhnya Aku mendengar suara berjalannya kedua sandalmu di depan syurga" Bilal berkata : saya tidak mengerjakan amalan apapun yang saya harapkan kecuali saya tidak melaksanakan bersuci di waktu malam atau siang kecuali saya shalat di saat suci tersebut yakni shalat yang difardukan kepadaku.
[0] http://www.ppalhakam.co.cc/2009/12/keutamaan-menjaga-wudhu.html
Monday, November 22, 2010
Friday, November 19, 2010
pendekar alis tiga mengembara
di suatu pagi yang cerah, pendekar alis tiga terbangun dari lelapnya tidur, segera ia menyingkapkan selimut dan beranjak dari kasur yang hangat dan dengan pikiran dan semangat yang masih segar ia bersiap untuk mandi lalu berangkat menuju suatu tempat, sejak semalam dia telah mempersiapkan bekal yang sangat banyak, karena pendekar alis tiga ingin agar perjalanannya yang penting ini tidak terganggu oleh urusan-urusan yang dianggap sepele, seperti harus mencari makanan dan lain-lain, maka pendekar alis tiga membawa perbekalan yang sepertinya lebih dari cukup untuk dia pergunakan selama pengembarannya.
pendekar alis tiga berfikir bahwa penguasaan ilmu saja tidak cukup, melainkan perlu juga pemahaman yang mendalam tentang bagaimana cara memanfaatkan ilmu yang telah ia dapat, namun masalah utama adalah ilmu yang dimiliki pendekar alis tiga belumlah cukup, masih ada bab terakhir dari seluruh rangkaian pendidikan yang ia dapat dari gurunya, Sang guru mahasakti dan memiliki kebijaksanaan tingkat tinggi.
pendekar alis tiga ingin bertapa di suatu tempat yang istimewa, tidak setiap orang bisa mengakses tempat tersebut, tempat ini dilindungi oleh semacam signal gelombang aneh yang membuat pikiran menjadi fokus dan akan membuat kita tidak suka menunda-nunda pekerjaan, gelombang itulah yang nantinya dapat membantu pendekar untuk mendapat pencerahan, agar nantinya ilmu yang dia dapat bisa menjadi sempurna dan akhirnya bermanfaat untuk dirinya maupun masyarakan sekitar.
setelah melewati tirai gelombang tersebut sampailah pendekar alis tiga ke suatu gua yang sepertinya nyaman untuk dijadikan tempat bertapa, lalu pendekar alis tiga mencari tempat duduk yang nyaman dan memulai proses pertapaanya.
mulailah pendekar duduk bersila dengan tangan ditaruh di paha lalu memejamkan mata.
dalam pertapaanya pendekar memikirkan banyak hal, salah satu yang terpenting adalah kenapa di tempat tersebut dia bisa menjadi fokus, tidak suka menunda pekerjaan dan juga tidak mudah teralihkan oleh pekerjaan lain yang kurang penting. apakah karena gelombang aneh itu, dari mana gelombang itu berasal, dan apakah kita bisa membuat ulang gelombang tersebut lalu menyalakanya di setiap tempat di dunia, termasuk di sekeliling rumah pendekar alis tiga.
bersambung...
pendekar alis tiga berfikir bahwa penguasaan ilmu saja tidak cukup, melainkan perlu juga pemahaman yang mendalam tentang bagaimana cara memanfaatkan ilmu yang telah ia dapat, namun masalah utama adalah ilmu yang dimiliki pendekar alis tiga belumlah cukup, masih ada bab terakhir dari seluruh rangkaian pendidikan yang ia dapat dari gurunya, Sang guru mahasakti dan memiliki kebijaksanaan tingkat tinggi.
pendekar alis tiga ingin bertapa di suatu tempat yang istimewa, tidak setiap orang bisa mengakses tempat tersebut, tempat ini dilindungi oleh semacam signal gelombang aneh yang membuat pikiran menjadi fokus dan akan membuat kita tidak suka menunda-nunda pekerjaan, gelombang itulah yang nantinya dapat membantu pendekar untuk mendapat pencerahan, agar nantinya ilmu yang dia dapat bisa menjadi sempurna dan akhirnya bermanfaat untuk dirinya maupun masyarakan sekitar.
setelah melewati tirai gelombang tersebut sampailah pendekar alis tiga ke suatu gua yang sepertinya nyaman untuk dijadikan tempat bertapa, lalu pendekar alis tiga mencari tempat duduk yang nyaman dan memulai proses pertapaanya.
mulailah pendekar duduk bersila dengan tangan ditaruh di paha lalu memejamkan mata.
dalam pertapaanya pendekar memikirkan banyak hal, salah satu yang terpenting adalah kenapa di tempat tersebut dia bisa menjadi fokus, tidak suka menunda pekerjaan dan juga tidak mudah teralihkan oleh pekerjaan lain yang kurang penting. apakah karena gelombang aneh itu, dari mana gelombang itu berasal, dan apakah kita bisa membuat ulang gelombang tersebut lalu menyalakanya di setiap tempat di dunia, termasuk di sekeliling rumah pendekar alis tiga.
bersambung...
Thursday, November 18, 2010
launching koran kompas reader racikan sendiri
Walaupun ini udah saya bikin sejak dulu kala, tapi belum pernah saya launching di blog. maka dengan terbitnya blog ini saya nyatakan saya meresmikan penggunaan koran kompas reader buatan abdul arfan.
silahkan coba masuk ke http://arfan.sebelah.web.id/baca.html
terima kasih saya ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penempatan file ini di internet.
oh iya, saya sebetulnya kompas sendiri sudah menyediakan fasilitas e-paper di websitenya, ada yang menggunakan silverlight (super keren tapi berat euy) dan ada juga versi yang softpress (lebih ringan)
kelebihan kompas reader buatan saya dibanding dengan yang resmi adalah:
1. tidak perlu login
2. menyediakan fasilitas navigasi yang super cepat untuk membuka halaman dan juga untuk membuka koran kompas edisi terdahulu
3. dibuat oleh alumni universitas indonesia :P
update:
kelebihan ke 4: tiap halaman itu linkable, jadi kita bisa taruh di status facebook/twitter/plurk dan lain lain misalnya http://arfan.sebelah.web.id/baca.html?tanggal=22-Nov-2010&halaman=5 kompas 22 nov 2010 halaman 5
oh iya. 1 lagi
jika anda ingin mendownload keseluruhan halaman e-paper kompas maka anda bisa mengunjungi
http://arfan.sebelah.web.id/kompas.html
1 halaman koran terdiri dari 2 bagian yaitu file png dan file jpg. file png untuk menyimpan text dan juga grafik dengan warna yang tidak terlalu variatif, file jpg untuk menyimpan gambar foto atau grafik yang memiliki warna yang variatif.
dan 1 lagi. tersedia reader koran kompas offline (tapi blom diresmikan)
silahkan coba masuk ke http://arfan.sebelah.web.id/baca.html
terima kasih saya ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penempatan file ini di internet.
oh iya, saya sebetulnya kompas sendiri sudah menyediakan fasilitas e-paper di websitenya, ada yang menggunakan silverlight (super keren tapi berat euy) dan ada juga versi yang softpress (lebih ringan)
kelebihan kompas reader buatan saya dibanding dengan yang resmi adalah:
1. tidak perlu login
2. menyediakan fasilitas navigasi yang super cepat untuk membuka halaman dan juga untuk membuka koran kompas edisi terdahulu
3. dibuat oleh alumni universitas indonesia :P
update:
kelebihan ke 4: tiap halaman itu linkable, jadi kita bisa taruh di status facebook/twitter/plurk dan lain lain misalnya http://arfan.sebelah.web.id/baca.html?tanggal=22-Nov-2010&halaman=5 kompas 22 nov 2010 halaman 5
oh iya. 1 lagi
jika anda ingin mendownload keseluruhan halaman e-paper kompas maka anda bisa mengunjungi
http://arfan.sebelah.web.id/kompas.html
1 halaman koran terdiri dari 2 bagian yaitu file png dan file jpg. file png untuk menyimpan text dan juga grafik dengan warna yang tidak terlalu variatif, file jpg untuk menyimpan gambar foto atau grafik yang memiliki warna yang variatif.
dan 1 lagi. tersedia reader koran kompas offline (tapi blom diresmikan)
Friday, November 12, 2010
Perbandingan entitas di film Ketika Cinta Bertasbih dengan yang ada di korea
entah mengapa saya tiba-tiba ingin menonton film ketika cinta bertasbih, dan akhirnya saya meluangkan waktu juga untuk melakukannya, subhanallah film ini memang bagus sekali, selesai nonton KCB saya langsung melanjutkan dengan KCB 2.
isi blog kali ini kurang lebih adalah membandingkan keadaan mesir seperti yang ada di film KCB dengan keadaan korea seperti yang ada dalam kehidupan saya saat ini
ok mari kita simak
kota kairo
di korea mungkin bandingannya adalah kota seoul
sungai nil
di korea saya hanya tahu sungai han (hangang atau han river)
to'miyyah ataua makanan iseng-iseng di jalanan mesir
di korea ya kira2 adalah odeng
PPMI Mesir (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Mesir) http://ppmimesir.org
di korea tidak lain tidak bukan adalah Perpika (Persatuan pelajar indonesia korea) http://perpika.net/
di film kcb sempat disebut toko buku daarut tauziah sebenernya saya kurang tahu ini toko buku beneran atau boongan, tapi kalo di korea sih yg saya tau ada toko buku kyobo (http://www.kyobobook.co.kr) ya kira2 semacam gramedianya korea lah
tapi karena bahasa korea saya masih seadanya dan baca hangul masih belum lancar (masih terbata-bata) jadinya saya jarang deh mengunjungi toko buku.
oh iya baca quran juga saya masih belum begitu lihai sepertinya musti lebih sering meluangkan waktu untuk baca quran, jangan sampai saya jadi lancar baca hangul duluan daripada baca quran.
eh iya, di mesir ada piramid, di korea saya belum menemukan tandingannya tuh.
1 hal yang saya rasa paling berkesan adalah saat ibunya azam tidak setuju si azam menikahi gadis karena satu waktu gadis tersebut menginap di rumah sang ibu dan setelah sholat subuh gadis tersebut tidur kembali.
demikian isi blog ini, untuk yang berkenan baca saya ucapkan terima kasih
isi blog kali ini kurang lebih adalah membandingkan keadaan mesir seperti yang ada di film KCB dengan keadaan korea seperti yang ada dalam kehidupan saya saat ini
ok mari kita simak
kota kairo
di korea mungkin bandingannya adalah kota seoul
sungai nil
di korea saya hanya tahu sungai han (hangang atau han river)
to'miyyah ataua makanan iseng-iseng di jalanan mesir
di korea ya kira2 adalah odeng
PPMI Mesir (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Mesir) http://ppmimesir.org
di korea tidak lain tidak bukan adalah Perpika (Persatuan pelajar indonesia korea) http://perpika.net/
di film kcb sempat disebut toko buku daarut tauziah sebenernya saya kurang tahu ini toko buku beneran atau boongan, tapi kalo di korea sih yg saya tau ada toko buku kyobo (http://www.kyobobook.co.kr) ya kira2 semacam gramedianya korea lah
tapi karena bahasa korea saya masih seadanya dan baca hangul masih belum lancar (masih terbata-bata) jadinya saya jarang deh mengunjungi toko buku.
oh iya baca quran juga saya masih belum begitu lihai sepertinya musti lebih sering meluangkan waktu untuk baca quran, jangan sampai saya jadi lancar baca hangul duluan daripada baca quran.
eh iya, di mesir ada piramid, di korea saya belum menemukan tandingannya tuh.
1 hal yang saya rasa paling berkesan adalah saat ibunya azam tidak setuju si azam menikahi gadis karena satu waktu gadis tersebut menginap di rumah sang ibu dan setelah sholat subuh gadis tersebut tidur kembali.
demikian isi blog ini, untuk yang berkenan baca saya ucapkan terima kasih
Subscribe to:
Posts (Atom)